Minggu, 26 April 2015

Pengertian serta Peran Psikologi Industri dan Organisasi

1.      Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi
a.       Pengertian industri
Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Industri adalah semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Contoh hasil industri yang berbentuk jasa adalah pada asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi (pengiriman barang).
b.   Pengertian Organisasi
Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
c.     Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi industri/organisasi merupakan suatu ilmu yang di dalam psikologi, adapun pengertian dari psikologi industri/organisasi dari beberapa tokoh, yaitu:
·         Guion (1983), Psikologi industri organisasi adalah studi tentang hubungan antara manusia dengan dunia kerja. Riset terhadap manusia kemana mereka pergi, mereka bertemu dan apa yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupannya.
·         Lum dan Taylor (1968), Psikologi industri organisasi adalah aplikasi yang simple atau pendalaman dari fakta-fakta dan prinsip-prinsip psikologis yang berkaitan dengan manusia dalam konteks bisnis dan industri.
·         Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.
·         A.S. Munandar (1994), Psikologi industri organisasi adalah ilmu yg mempelajari perilaku manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja & konsumen baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Jadi Psikologi industri dan organisasi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen yang baik secara perorangan maupun secara kelompok untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
2.   Peranan Psikologi dalam Industri dan Organisasi
a.       Organizational Behavior (OB)
·        Dimaksudkan bahwa perilaku organisasi menyelidiki dampak perorangan, kelompok, maupun struktur pada perilaku dalam organisasi. Hal ini bertujuan untuk  menerapkan pengetahuan tersebut dalam memperbaiki efektivitas organisasi (Stephen P. Robbins, 1996).
·        Dalam hal ini, perilaku organisasi (OB) diasumsikan sebagai salah satu studi yang sistematis dan penerapan pengetahuan tentang cara individu dan kelompok bertindak dalam organisasi tempat mereka bekerja (Talya Bauer dan Berrin Erdogan, 2009).
b.   Organization Change Development (OCD)
·         Perubahan yang terjadi pada misi dan tujuan organisasi, strategi, tugas, dikarenakan adanya perkembangan teknologi, perubahan perilaku individu dan perubahan struktur organisasi. Sebagian besar perubahan organisasi yang terencana akan mencakup lebih dari satu target-target tersebut diatas (Schermerhom, et.al 1985).
·         Faktor utama yang dijadikan alasan untuk melakukan perubahan didalam organisasi adalah lingkungan eksternal yang selalu berubah dan dinamis. Organisasi selalu berhadapan dengan lingkungan eksternal yang sangat dinamis sehingga akan mendorong organisasi untuk berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan - perubahan tersebut, Robbins (1993).
c.   Learning Organization (LO)
·         LO adalah organisasi-organisasi di mana orang mengembangkan kapasitas mereka secara terus-menerus untuk menciptakan hasil yang mereka inginkan, di mana pola pikir yang luas dan baru dipelihara, di mana aspirasi kolektif dipoles, di mana orang-orang belajar tanpa henti untuk melihat segala hal secara bersama-sama. Peter Senge (1990: 3)
·         LO adalah organisasi yang terus belajar secara sungguh-sungguh dan bersama-sama, kemudian mentransformasikan dirinya agar dapat mengoleksi, mengelola dan menggunakan pengetahuannya secara lebih baik untuk keberhasilan organisasi. Marquardt (1996: 229)
·         LO adalah suatu organisasi yang memberi kemudahan seluruh anggotanya untuk belajar dan mengubah bentuk organisasi secara terus-menerus guna memperoleh prestasi dan daya saing yang unggul dikutip oleh Wills (2009:1)
d.   Culture Organization (CO)
·         Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
·         Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
·         Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.







Referensi :






Tidak ada komentar: