LAPORAN
PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Nama
Mahasiswa : Prayogi
P.
NPM : 16513907
Tanggal
Pemeriksaan : 10
Mei 2014
|
Nama
Asisten : 1. Cindy
Natalia
Paraf
Asisten :
|
2.
Percobaan : Indera Penglihatan 2
Nama
Percobaan : Bintik Noda Buta
Nama
Subjek Percobaan : Muhammad Fauzi
Tempat
Percobaan : Laboratorium Psikologi
Faal
a.
Tujuan
Percobaan : Mengetahui jarak (dalam
cm) bintik noda buta seseorang serta menentukan letak proyeksi bintik buta.
b.
Dasar
Teori : Bintik buta adalah
suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke
otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya
sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan
sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.
Noda buta merupakan bagian yang tidak peka terhadap cahaya. Dalam noda buta
tidak terdapat sel saraf karena merupakan tempat keluarnya serabut saraf mata.
Jika bayangan benda jatuh pada noda buta, benda tidak dapat terlihat.
Benda yang terkena cahaya akan
membiaskan melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa, vitrous
centralis, dan sampailah ke fovea centralis pada retina. Cahaya yang masuk ke
fovea centralis akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai
fotoreseptor yang peka terhadap cahaya terang akan menangkap rangsang dan
mengubahnya menjadi impuls saraf yang akan dikendalikan atau dihantarkan dari
reseptor ini melalui serabut saraf (nervus optikus) ke otak besar bagian
belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini akan ada asosiasi
impuls menjadi tanggapan yang berupa kesan melihat bayangan suatu benda.
Noda buta terletak kurang lebih 15
derajat dari fovea centralis di salah satu sisi retina dan besarnya 7 atau 5
derajat. Ketika tidak dapat melihat apa-apa pada daerah ini. Apabila kita coba
menemukannya dalam medan penglihatan maka dapat kesulitan. Hal ini disebabkan
karena lokasi noda buta sedikit di bawah.
Pada mata selain terdapat bintik buta
atau noda buta juga terdapat bintik kuning. Apabila bayangan jatuh pada bintik
kuning, benda akan terlihat karena pada bintik kuning terdapat sel batang dan
sel kerucut, sedangkan pada noda buta tidak terdapat sel batang dan sel kerucut.
Panjangnya medan titik buta dapat
diketahui dengan menghitung panjang jarak objek hilang dari penglihatan dan
jarak objek muncul kembali dalam penglihatan dengan menggunakan rumus berikut.
Jarak medan noda buta = jarak objek
hilang – jarak objek muncul
c.
Alat
yang Digunakan : Kertas hitam dengan
tanda lingkar dan tanda plus berwarna putih dan capiler.
d.
Jalannya
Percobaan : 1.1 Minta
rekan anda untuk melakukan percobaan ini, ambil alat peraga (kanan = tanda
lingkar dan kiri = tanda plus) dan sejajarkan dengan bola mata serta luruskan
sepanjang lengan rekan anda. Kemudian tutuplah mata kanan, karena yang ditutup
mata kanan, maka yang dilihat dari alat peraga adalah sebelah kiri (tanda plus)
lalu majukan alat peraga secara perlahan hingga tanda plus hilang. Bila tanda
plus sudah hilang, tugas anda adalah mengukur jaraknya. Setelah itu (masih
dengan mata kanan yang tertutup) majukan kembali alat peraga hingga tanda plus
tampil kembali, lalu hitunglah jaraknya.
1.2 Minta rekan anda untuk melakukan percobaan ini,
ambil alat peraga (kanan = tanda lingkar dan kiri = tanda plus) dan sejajarkan
dengan bola mata serta luruskan sepanjang lengan rekan anda. Kemudian tutuplah
mata kiri, karena yang ditutup mata kiri, maka yang dilihat dari alat peraga
adalah sebelah kanan (tanda lingkar) lalu majukan alat peraga secara perlahan
hingga tanda plus hilang. Bila tanda lingkaran sudah hilang, tugas anda adalah
mengukur jaraknya. Setelah itu (masih dengan mata kiri yang tertutup) majukan
kembali alat peraga hingga tanda lingkar tampil kembali, lalu hitunglah
jaraknya.
e.
Hasil
Percobaan : 1.1 Kiri =
42 – 33 = 9
1.2 Kanan = 36 – 30 = 6
f.
Hasil
Sebenarnya : Tidak ada hasil
sebenarnya
g.
Kesimpulan : Bintik buta adalah
suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke
otak. Noda buta merupakan bagian yang tidak peka terhadap cahaya. Dalam noda
buta tidak terdapat sel saraf karena merupakan tempat keluarnya serabut saraf
mata. Jika bayangan benda jatuh pada noda buta, benda tidak dapat terlihat.
Dari percobaan ini, panjang titik noda butanya adalah 42 – 33 = 9 cm untuk mata
kiri dan 36 – 30 = 6 cm untuk mata
kanan.
h.
Daftar Pustaka : Ilyas, S .(2010). Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Puspitawati, Ira .(1998). Psikologi
Faal. Depok : Universitas Gunadarma
Gyton, A, C .(1983). Buku
Teks Fisiologi Kedokteran. Jakarta : CV.EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar